Jumat, 19 Mei 2017

MENAKAR POTENSI SKK JURU KEBUN MEWUJUDKAN KETAHAN PANGAN DAN PEMENUHAN GIZI KELUARGA

Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat menjadi perhatian semua sesuai dengan pengertian ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seorang untuk mengaksesnya,sebuah rumah tangga jika anggota keluarganya tidak berada dalam kelaparan dan di hantui ancaman kelaparan serta kesulitan mengakses atau mendapatkan sumber pangan yang baik berkwalitas dan memiliki nilai gizi yang baik.
Didalam pola pembinaan pramuka ada satu potensi kecakapan khusus peserta didik yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran mengenai tata cara berkebun,menurut anggaran dasar gerakan pramuka pasal 9 ayat 3 disebutkan bahwa salah satu metoda pendidikan kepramukaan  adalah sistem tanda kecakapan,sistem tanda kecakapan dibagi menjadi dua tanda kecakapan umum dan tanda kecakapan khusus
Pramuka merupakan anonym dari Gerakan Pemuda atau generasi muda yang berkarya,memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan skala kecil melalui kegiatan sederhana namun memiliki pengaruh luas, melihat jumlah anggota gerakan pramuka Indonesia yang berjumlah terbesar di dunia diatas seluruh NSO Negara lain di dunia yaitu hamper 21 Juta Orang,maka permasalahan pangan keluarga dan pemenuhan gizi keluarga tidak akan sulit untuk diwujudkan.
Dalam salah satu SKK wajib bagi anggota gerakan pramuka adalah SKK juru Kebun dalam penempuhannya seorang peserta Bina Gerakan Pramuka harus paham dan mengetahui tata cara menanam sayuran buahan dan tanaman hias
Dari syarat syarat kecakapan khusus juru kebun ini potensi pengembangan kebun sayur keluarga pada salah satu adalah mengenal dan mengetahui tanaman sayur, potensi potensi ini jika dikaji lebih dalam oleh Pembina dengan penuh ide,innovasi dan kreatifitas menggabungkan pola pembelajaran gerakan pramuka dengan melihat potensi daerah masing-masing maka syarat syarat kecakapan khusus juru kebun bisa menjadi solusi untuk negeri.
Setiap anggota pramuka yang memiliki kemampuan SKK wajib Juru kebun jika terus dibina dan di damping dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga,pemenuhan gizi keluarga bahkan bisa menciptakan potensi ekonomi kreatif sesuai dengan keinginan besar pramuka yaitu menciptakan wirausaha pramuka.
Ketahanan pangan dan gizi keluarga sangat mudah di capai jika seluruh komponen gerakan pramuka bisa melihat potensi daerah masing masing dengan menerapkannya sebagai implementasi pengajaran gerakan pramuka.
Satu permasalahan besar bangsa ini akan dengan mudah diatasi melalui gerakan pramuka yang sudah dikenal merupakan organisasi yang memiliki kedisplinan,memiliki kurikurum pendidikan yang luas,beradaptasi dengan perubahan serta isu nasional dan menjadi tonggak perubahan karakater bangsa.
Pembina pramuka bukan hanya mengejar Kemampuan Para peserta didik untuk mampu dan mumpuni pada tehnik kepramukaan,mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan umum,mendidik para peserta didik hanya terpaku pada Hasil akhir yang bersifat kegiatan nasional,namun tugas dan kewajiban Pembina pramuka adalah membentuk Peserta bina anggota Pramuka menjadi Pemeran dalam setiap permasalahan bangsa, menjadi tonggak perubahan serta menjadi Komunitas yang peduli dengan keadaan daerah masing masing.
Kita jangan terpaku pada regulasi dan jangan terpaku pada keadaan adik adik bina yang hanya bisa menyelesaikan SKU,SKK bukan hanya memandang prestasi pramuka dari berapa banyak giat yang kita ikuti tapi kita harus mencari nuansa membuat cerita agar pramuka bukan hanya hadir ditengah masyarakat tapi memiliki peran dimasyarakat.

Melalui TKK Juru kebun meski hal ini sangat kecil dan sederhana jika TKK ini menjadi TKK wajib peserta bina seluruh Indonesia maka sangat mungkin ketahanan pangan bangsa ini tercipta dari pekarangan rumah dari pot pot kecil hasil tangan mungil gerakan pramuka,sangat mungkin gizi keluarga akan tercukupi dengan murah mudah dan sehat,sangat mungkin gerak laju perekonomian mikro akan bergerak melesat melalui tangan tangan kreatif pramuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages