Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat menjadi
perhatian semua sesuai dengan pengertian ketahanan pangan adalah ketersediaan
pangan dan kemampuan seorang untuk mengaksesnya,sebuah rumah tangga jika
anggota keluarganya tidak berada dalam kelaparan dan di hantui ancaman
kelaparan serta kesulitan mengakses atau mendapatkan sumber pangan yang baik
berkwalitas dan memiliki nilai gizi yang baik.
Didalam pola pembinaan pramuka ada satu potensi
kecakapan khusus peserta didik yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran
mengenai tata cara berkebun,menurut anggaran dasar gerakan pramuka pasal 9 ayat
3 disebutkan bahwa salah satu metoda pendidikan kepramukaan adalah sistem tanda kecakapan,sistem tanda
kecakapan dibagi menjadi dua tanda kecakapan umum dan tanda kecakapan khusus
Pramuka merupakan anonym dari Gerakan Pemuda atau
generasi muda yang berkarya,memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dengan skala kecil melalui kegiatan sederhana namun memiliki pengaruh luas,
melihat jumlah anggota gerakan pramuka Indonesia yang berjumlah terbesar di
dunia diatas seluruh NSO Negara lain di dunia yaitu hamper 21 Juta Orang,maka
permasalahan pangan keluarga dan pemenuhan gizi keluarga tidak akan sulit untuk
diwujudkan.
Dalam salah satu SKK wajib bagi anggota gerakan
pramuka adalah SKK juru Kebun dalam penempuhannya seorang peserta Bina Gerakan
Pramuka harus paham dan mengetahui tata cara menanam sayuran buahan dan tanaman
hias
Dari syarat
syarat kecakapan khusus juru kebun ini potensi pengembangan kebun sayur
keluarga pada salah satu adalah mengenal dan mengetahui tanaman sayur, potensi
potensi ini jika dikaji lebih dalam oleh Pembina dengan penuh ide,innovasi dan
kreatifitas menggabungkan pola pembelajaran gerakan pramuka dengan melihat
potensi daerah masing-masing maka syarat syarat kecakapan khusus juru kebun bisa
menjadi solusi untuk negeri.
Setiap
anggota pramuka yang memiliki kemampuan SKK wajib Juru kebun jika terus dibina
dan di damping dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga,pemenuhan gizi keluarga
bahkan bisa menciptakan potensi ekonomi kreatif sesuai dengan keinginan besar
pramuka yaitu menciptakan wirausaha pramuka.
Ketahanan
pangan dan gizi keluarga sangat mudah di capai jika seluruh komponen gerakan
pramuka bisa melihat potensi daerah masing masing dengan menerapkannya sebagai
implementasi pengajaran gerakan pramuka.
Satu permasalahan
besar bangsa ini akan dengan mudah diatasi melalui gerakan pramuka yang sudah
dikenal merupakan organisasi yang memiliki kedisplinan,memiliki kurikurum
pendidikan yang luas,beradaptasi dengan perubahan serta isu nasional dan
menjadi tonggak perubahan karakater bangsa.
Pembina
pramuka bukan hanya mengejar Kemampuan Para peserta didik untuk mampu dan
mumpuni pada tehnik kepramukaan,mampu menyelesaikan Syarat Kecakapan
umum,mendidik para peserta didik hanya terpaku pada Hasil akhir yang bersifat
kegiatan nasional,namun tugas dan kewajiban Pembina pramuka adalah membentuk
Peserta bina anggota Pramuka menjadi Pemeran dalam setiap permasalahan bangsa,
menjadi tonggak perubahan serta menjadi Komunitas yang peduli dengan keadaan
daerah masing masing.
Kita jangan
terpaku pada regulasi dan jangan terpaku pada keadaan adik adik bina yang hanya
bisa menyelesaikan SKU,SKK bukan hanya memandang prestasi pramuka dari berapa
banyak giat yang kita ikuti tapi kita harus mencari nuansa membuat cerita agar
pramuka bukan hanya hadir ditengah masyarakat tapi memiliki peran dimasyarakat.
Melalui
TKK Juru kebun meski hal ini sangat kecil dan sederhana jika TKK ini menjadi
TKK wajib peserta bina seluruh Indonesia maka sangat mungkin ketahanan pangan
bangsa ini tercipta dari pekarangan rumah dari pot pot kecil hasil tangan
mungil gerakan pramuka,sangat mungkin gizi keluarga akan tercukupi dengan murah
mudah dan sehat,sangat mungkin gerak laju perekonomian mikro akan bergerak
melesat melalui tangan tangan kreatif pramuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar