Rintik hujan semakin membesar
membasuh pucuk pucuk Hijau Tanaman bayam dan cabai, pagi ini hujan menyambut
dengan dingin menyelinap dalam tulang,semakin menerawang dalam kecamuk fikiran
akan indahnya perubahan masyarakat dalam memenuhi gizi keluarga secara mudah
dan murah apakah akan terus bertahan atau hanya jadi Euforia semata..
Namun dalam pandangan jauh
kebelakang ada cerita manis tertinggal di sela sela Rumpun bayam,Kacang panjang
dan Jagung. Ada Cinta diantara Hijaunya tanaman Sayur..
Seorang yang kami anggap sebagai
support leader dalam proses pemberdayaan masyarakat seorang Dokter cantik yang
rela mengabdi dalam keterbatasan Desa suka Damai rela menjadi Dokter yang hidup
dalam nuansa desa, Yaitu Dokter Ria
enjellia.
Dalam kesibukan yang sehari-hari
mengobati,menasehati masyarakat,masih bisa melibatkan diri dalam pengembangan
Kebun gizi.memberi support dan penyemangat bagi team berbagi ilmu bagi
masyarakat..bahkan sekali kali turun ke kebun..bermain pupuk kandang dan
memanen sedikit hasil kebun.
Seorang Dokter masih menyandang
Status Jomblo beliau tidak pernah merasa kesepian apalagi galau karena
mengikuti ritme bermasyarakat,bermain di kebun kebun warga.kadang menemukan
ulat,cacing hingga suatu hari beliau menemukan Pengobat Rindu..
Pertengahan di tahun 2016 sosok
Ahli Gizi mengawali tugas penempatan nya di Pedalaman Desa suka Damai sebut
saja Mas Geric. Sebagai ahli gizi
sudah menjadi tugasnya melayani masyarakat agar dapat terpenuhi gizi keluarga
secara baik,memberikan penyuluhan dari desa kedesa..memberikan gambaran tentang
gizi pada masyarakat, menyemai tanaman di kebun gizi seiring waktu ada
Kebersamaan diantara mereka pada saat penyuluhan,pengembangan kebun gizi hingga
memanen di kebun gizi disertai Konsultasi antar dokter dan ahli gizi menjadi
rutinitas harian keduanya..
Tuhan Memiliki rencana dan
manusia Memiliki Cita Cita…Hijaunya kebun gizi,sepi nya desa dan kosongnya hati
mengubah suasana kedua Anak manusia,Ada kata kata hati untuk saling
melengkapi,saling mengasihi dan saling mengisi..
Hari hari terus Hujan membasahi
suburnya kebun kebun gizi kami,namun ada hati yang terus semarak yaitu hati
Dokter Ria dan ahli gizi Gerik. Sepinya desa Seakan Menjadi Ramai Kehidupan
didesa Suka Damai yang syahdu menjadi kan keduanya mengukur kepantasan,mengukur
kepatutan,bahkan Menyatakan Kesamaan dalam hati.
Embun pagi masih Nampak,matahari
pagi ini cerah, Kebun gizi masih menghijau dokter ria dan ahli Gizi Mas Gerik
mulai menetapkan dan memantapkan hati masing-masing, membuat cita cita menjadi
satu dalam ikatan Rumah tangga,mengatur dan merencanakan Cerita hidup,memadu
kasih dalam ikatan kasih Rabbi ( Hatcciiiiiiiiih….)
Kebun Gizi bukan Hanya membawa
perubahan pada masyarakat namun juga memiliki sudut cerita indah Cerita Kisah
Kasih pengabdian Dokter Cantik Ria Enjellia.
Kebulan Asap Kretek Melayang
memenuhi ruangan,Kopi hangat sudah mendingin,Hujan Sudah Mulai reda Hanya
Harapan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri,dan
sepucuk doa untuk Dokter Ria dan mas gerik Agar sukses Ijab qabul untuk menjalani
rencana dan Cita Cita,mengarungi lautan Hidup dengan bahtera Rumah Tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar